SURAT CINTA UNTUK KEMENAG
Oleh : Muhammad Abdul Ali Lubis

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatu

Bapak Menteri Agama yang saya hormati, Jendral TNI Fachrul Razi Batubara, S.IP., S.H., M.H. Semoga bapak selalu dalam lindungan Allah Subhana Wata’ala dan selalu diberi kesehatan. Karena judulnya surat cinta maka isinya tidak usah terlalu formal ya, jadi begini Pak sebenarnya apa yang saya sampaikan melalui surat ini merupakan perasaan yang beberapa hari ini saya pendam dan mungkin juga perasaan yang di pendam oleh seluruh Mahasiswa dan Mahasisiwi PTKIN seluruh Indonesia. Pada tanggal 6 april lalu bapak memberikan kabar gembira untuk kami melalui  Surat Edaran tentang diskon uang kuliah dengan jumlah 10% akibat dampak pandemi covid-19, jujur dari lubuk hati yang paling dalam kabar ini adalah kabar terindah yang pernah kami terima dari Birokrasi Pemerintahan khususnya Kemenag sebab dengan adanya Surat Edaran ini sangat membantu para Mahasiswa/i yang orang tuanya  terdampak pandemi global ini karena banyak diantara kami, teman – teman kami yang orang tua nya harus kehilangan pekerjaan sehingga dengan diberikannya diskon uang kuliah ini dapat menjadi angin segar dan harapan baru untuk kami meringankan beban yang selama ini sudah cukup berat kemudian di perberat oleh adanya pandemi ini. Beberapa hari berlalu berharap kejelasan dari Surat Edaran ini melalui Kampus namun semesta berkata lain pahitnya kenyataan harus kami terima air susu yang kami dambakan air selokan yang di dapat bukan kejelasan yang timbul mala pembatalan yang muncul, ya tepat tanggal 20 April Kemenag mengeluarkan Surat Edaran baru yang isinya mengenai pembatalan akan diskon uang kuliah 10% yang dikeluarkan pada surat edaran sebelumnya, sungguh apa yang sebenarnya kalian lakukan ini seperti mempermainkan, sebab kalian menberikan harapan palsu kepada seluruh Mahasiswa/i PTKIN se indonesia entah apa maksud dari semua ini dan entah apa kepentingan yang ada didalamnya terlepas dari itu semua kalian telah menyakiti jutaan hati yang sedang berharap pada sandaran yang selama ini di agung – agungkan. Bapak Kemenag yang terhormat potongan uang kuliah 10% yang sempat kalian janjikan bagi sebagian besar dari kami merupakan bantuan yang sangat luar biasa karena tingginya uang kuliah kami saat ini, hal itu sudah cukup membantu mengurangi beban yang kami pikul apa lagi di tengah wabah pandemi ini kami harus berusaha untuk membeli kuota internet lebih dari biasanya karena tidak semua kampus memberikan Kuota geratsi untuk Mahasiswa/i nya ditambah lagi kalau kita berpikir dari apa yang kami dapatkan selama kuliah online ini dengan tidak menikmati fasilitas kampus patut dan layak sebenarnya potongan uang kuliah ini kalian beriakan kepada kami, dengan segenap kerendahan hati kami hanya bisa berharap agar Bapak Kemenag khususnya, mau untuk menimbang kembali keputusan ini kiranya jika memberikan potongan 10% dirasa tidak memungkinkan, kenapa tidak memberikan surat edaran kepada seluruh kampus PTKIN untuk memberikan kuota geratis kepada seluruh Mahasiswa yang terdampak selama masa pandemi covid–19 ini  walaupun nasi sudah judah bubur tapi harapan kami bubur yang kalian berikan bisa menjadi bubur yang dapat kami nikmati dan dapat memberikan tambahan tenaga untuk kami dalam mengejar impian dan cita – cita juga menyambung harapan dari kedua orang tua. Semoga surat ini dapat mewakilkan hati dan perasaan dan semoga Bapak mau untuk membacanya.
Salam Cinta, Salam Kasih, Salam Sayang,
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTEGRITAS KUNCI SUATU BANGSA Oleh : Muhammad Abdul Ali Lubis Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki filosofis latar belakang keberagaman yang kaya, 264 juta   jiwa masyarakat dengan berbagai kearifan lokal berupa sifat dan karakteristik yang menjadi pionir dan kunci perkembangan peradaban di Tanah air tercinta, Bisa dikatakan bahkan disimpulkan   bahwa karakteristik serta nilai yang melekat pada dominan masyarakat akan lebih berdampak dan berpengaruh terhadap kondisi Negara tersebut,   jika nilai baik yang dominan maka nilai kebaikan yang timbul di suata Negara begitu juga sebalik nya jika dominan nilai buruk maka keburukan   juga yang akan timbul.   Lalu apa hubungannya dengan integritas?. Secara defenisi Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan pada diri seseorang definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi juga hubungan antara tind...
Baca selengkapnya

ASAHAN KRISIS PENDIDIKAN

Sudah Bertahun tahun Kabupaten Asahan tak lagi Alokasikan anggaran untuk Beasiswa bagi Mahasiswa/i berprestasi dan kurang mampu. Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten yang cukup kaya akan sumber daya alamnya juga sumber daya manusia yang majemuk, merupakan salah satu kabupaten yang terletak diprovinsi sumatera utara menjadikan Kabupaten Asahan sebagai daerah yang sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi daerah maju, khusunya dalam hal pendidikan. Namun nyatanya 75 tahun pasca terbentuknya kabupaten Asahan, masi belum mampu untuk menepis ketimpangan pendidikan serta menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas di kalangan program pemerintahannya, Pemerintah Asahan sampai dengan saat ini seakan menomor dua kan sektor pendidikan, padahal seperti yang sama sama kita ketahui bahwa pendidikan menjadi point penting terhadap kemajuan suatu daerah. Paska terpilihnya H.Surya, Bsc sebagai bupati Asahan periode 2021-2026 masyarkat dan terkhusus mahasiswa sangat berharap bupati ...
Baca selengkapnya

RESISTANSI HMI DALAM MERAWAT KHITTAH DITENGAH HIRUK PIKUK PERSOALAN BANGSA

Oleh : Muhammad Abdul Ali Lubis Himpunan Mahasiswa Islamn (HMI) dilahirkan di kota Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947 oleh beberapa orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) yang memiliki kerasahan terhadap beberapa masalah pada masa itu, Mahasiswa tersebut yaitu Lafran Pane (sebagai pemrakarsa) dan Karnoto Zarkasyi, Dahlan Husein, Maisaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainah, M. Anwar, Hasan Basri, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi dan Bidron Hadi (yang ikut hadir dalam rapat pertama pembentukan HMI tgl 5 Februari 1947). Latar Belakang ditubuhkannya HMI   pada masa itu sebab organisasi mahasiswa yang sudah ada sebelumnya seperti Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) masih bersifat kedaerahan, berbau feodalisme dan terlalu kebarat-baratan, sehingga aspirasi keislaman sama sekali tidak tersalurkan melalui PMY. Latar belakang berikutnya adalah bahwa kondisi umat Islam Indonesia sangat memprhatinkan, terbelakang, dan jumud, dan kondisi perguruan tinggi y...
Baca selengkapnya